Friday 30 August 2013

Persiapan Psikologis Si Kecil Masuk Sekolah


Saya termasuk jarang mengikuti seminar parenting maupun kesehatan. Kebanyakan modal saya adalah bahan bacaan dan browsing. Tapi sependek yang saya tahu biasanya seminar hanya mengambil satu sudut pandang saja, either parenting saja, atau kesehatan saja, atau finansial, relationship, dst.

Nah, kali ini dengan topik Persiapan Anak Masuk Sekolah, seminar ini mengusung sekaligus dua sudut pandang:
- dari segi kesehatan dengan pembicara dr. Arifianto (dr. Apin), apa saja yang harus dipersiapkan orang tua sebelum anak masuk sekolah, dan
- sisi psikologis kesiapan anak untuk bersekolah dengan pembicara psikolog Toge Aprilianto.

Pak Toge di awal seminar menyatakan bahwa dirinya memposisikan diri sebagai pengacara anak-anak, jadi anak-anak selalu benar dan orang tua selalu salah.
Menurut beliau, pertama kali pertanyakan lebih dahulu kepada masing-masing orang tua: “Anak sekolah untuk siapa?”
Untuk kebahagiaan orang tua atau kebahagiaan anak? Supaya anak belajar hal-hal yang kita tidak mumpuni untuk mengajarkan sendiri pada mereka, atau supaya orang tua punya me-time?

Sekolah itu perlu, bukan harus. Yang perlu adalah orang tua, bukan anak. Karena orang tua perlu bantuan dalam mengajarkan berbagai macam hal yang tidak dikuasainya kepada anak.

Jadi fokuslah pada apa yang dibutuhkan anak, bukan orang tua. Dari sini, sekolah dikatakan OK bila dengan bersekolah memberi manfaat untuk anak.

Pastikan juga kita memilih sekolah dengan guru-guru, bukan juru-juru. Apa bedanya?

Juru menginstruksi dan memacu, tanpa mengindahkan kebutuhan dan kemampuan anak. Guru memberdayakan dan membangun kemampuan yang ada pada anak dengan optimal. Hati-hati, juru bisa membuat anak jadi mogok sekolah, ditingkatan manapun. Sementara guru pasti akan dicintai murid dan mata pelajarannya biasanya akan jadi favorit. Guru akan memahami bila anak kita maunya mengerjakan tugas sambil duduk di lantai misalnya, karena dengan begitu anak lebih enjoy dan tugas selesai dengan baik ketimbang dipaksa duduk manis di kursi tapi karena gelisah malah tugasnya amburadul.

Pak Toge mempunyai tahapan alur pengasuhan yang didasarkan pada kemampuan mental anak, tanpa memandang umurnya. Atau mungkin lebih tepat dikatakan ‘umur mental’. Mirip seperti milestone, tapi secara psikologis. Tahap-tahap RUASDITO (Rute ASuh DIdik ala TOge) ini adalah:
1. Membangun rutinitas. Sedini mungkin anak diperkenalkan pada rutinitas. Dengan adanya rutinitas, anak tahu what to expect sehari-harinya. Misalnya bangun tidur ada yang mandi dulu, tapi ada yang sarapan dulu baru mandi. Jadi saat anak bangun tidur, dia akan siap mandi atau makan dahulu tergantung kebiasaan yang dibangun.

2. Sanggup (mau dan mampu) kecewa secara aman-nyaman. Poin ini berhubungan dengan poin pertama karena saat rutinitas harus terputus atau tertunda, misalnya kondisi khusus, sedang traveling, atau transisi ke perubahan rutinitas, akan ada masa adaptasi. Masa adaptasi ini berbeda-beda tiap anak (baca: orang). Kemampuan berubah ini melalui proses ‘kekecewaan’ terlebih dahulu, sampai kemudian bisa beradaptasi. Istilah sekarang, bisa move on.

Nah, tidak semua orang bisa move on dengan aman dan nyaman, menjalani transisi perubahan dengan smooth dan tanpa (seminimal mungkin) drama. Anak tantrum karena perubahan? Itu biasa. Orang ‘dewasa’ juga banyak yang masih tantrum, kan, dengan perubahan? *wink*.

Poin ini fokus bagaimana memfasilitasi anak belajar menjalani perubahan. Misalnya anak yang tadinya tantrum dengan agresif, menyakiti orang lain atau merusak sekitar, belajar untuk menyalurkan kemarahan melalui media lain yang aman. Misal untuk anak yang lebih besar, ‘menggambar’ atau ‘menulis’ kemarahannya. Berteriak atau menangis juga boleh, lho. Pak Toge justru melarang untuk menahan kemarahan, karena malah akan berujung ledakan emosi yang bisa lebih parah akibatnya.

3. Sanggup bersepakat (‘dagang’: dari pembeli-penjual sampai jadi rekanan). Beberapa perubahan yang terkait poin kedua, berhubungan dengan orang lain. Misalnya anak yang sedang asyik main, tiba-tiba disuruh makan atau mandi. Ini merusak ‘kerutinan’, lho. Adakah yang dalam kondisi ini si anak langsung patuh menghentikan aktivitasnya lalu melaksanakan suruhan kita dengan patuh tanpa drama? Salah satu anak saya ada yang agak ‘tantrum-proof’, yang ada malah saya khawatir kelak dia akan mudah terpengaruh oleh orang lain, terlebih yang negatif. Nah, di titik ini anak belajar bagaimana bernegoisasi.

‘Pembeli-penjual’ adalah situasi dimana anak yang tadinya sedang main disuruh mandi lalu ngambek, kita tawarkan kompensasi atas permintaan kita. Misalnya kesepakatan untuk mandi kompensasinya bisa kembali bermain lebih lama atau kita tawarkan sesuatu yang menjadi keinginannya. Makin ‘mahal’ permintaan kita (yang lebih besar kemungkinan ditolaknya :D) makin mahal juga tawaran kompensasi kita. Boleh juga, lho, kita menawarkan pada anak untuk menentukan sendiri kompensasi apa yang diinginkan. Bila kompensasi yang diminta terlalu mahal, kita berhak menawar dengan yang lebih murah. Saat anak bisa yang menentukan kompensasi yang sesuai dan saling bersepakat, saat itulah dia bisa menjadi ‘rekanan’.

Catatan: untuk anak yang masih kecil, pastikan kompensasi yang ditawarkan bersifat riil, ya. Menerangkan bahwa suntik imunisasi itu perlu supaya daya tahan tubuh bagus memerlukan kemampuan abstract thinking yang belum dicapai maksimal di usia pra-sekolah.

4. Sanggup berjuang. Level ini adalah titik dimana anak sanggup menjalani yang ‘nggak enak’ untuk memperoleh yang ‘enak’, lebih bagus lagi kalau bisa menjalani yang nggak enak untuk sesuatu yang ‘perlu’. Pada dasarnya orang hanya tahu yang enak, apalagi anak-anak. Masih susah menjalani yang nggak enak, walau dapat kompensasi enak.

Contoh paling mudah nggak enak vs enak misalnya bantu cuci piring vs dapat ‘gaji’, sedangkan nggak enak vs perlu misalnya suntik imunisasi vs imunitas. Karena inilah dagang dengan anak harus pandai mencari celah mana yang ‘enak’ untuk anak sebagai penawaran. Anak lebih susah memaknai ‘perlu’ ketimbang ‘enak’. Otomatis tawaran berbasis ‘perlu’ akan lebih susah disepakati oleh anak.

5. Sanggup membuat keputusan mandiri secara rasional. Bila anak sudah lulus empat poin diatas, diharapkan anak sudah bisa menimbang keputusan dan tindakan tidak hanya dari sisi ‘enak’, tapi dari sisi ‘perlu’ juga. Di level ini orang tua sudah tinggal mengikuti dari belakang, memantau saja keputusan yang diambil anak.

6. Menjadi dewasa (sanggup berpikir-belajar-peduli). Setelah melalui tahap sanggup membuat keputusan mandiri, anak diajarkan juga apa konsekuensi dari keputusannya baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Belajar berempati. Bila sudah lulus tahap ini secara mental anak bisa dikatakan dewasa.

Keenam poin ini saling berurutan. Idealnya ‘lulus’ yang satu dulu baru masuk ke tahap berikutnya.

Sepanjang ini dan belum membahas tentang kesiapan sekolah? Sebenarnya sudah, hehehe.

Oleh pemerintah kesiapan sekolah dinilai dengan usia, padahal ‘usia mental’ masing-masing anak bisa berbeda-beda. Menurut RUASDITO, kesiapan sekolah adalah saat anak sudah bisa masuk level ke-4, karena sekolah bagi beberapa anak termasuk sesuatu yang nggak enak. Nggak enak harus bangun dan mandi pagi setiap hari sekolah, nggak enak harus mengikuti aturan, tidak bisa bermain seenaknya seperti di rumah, dst.

Bila anak belum bisa menyukai kegiatan bersekolah, memilih bekal tidak seru, baju seragamnya tidak keren, teman-temannya nggak asyik, gurunya dibilang galak, dan proses bersepakat juga tidak berhasil, mungkin anak memang belum siap untuk sekolah. Kadang-kadang bersepakat berhasil untuk hari-hari pertama sekolah, tapi seterusnya memerlukan daya juang si anak untuk bisa konsisten bersekolah. Lingkungan sekolah juga harus mendukung. Kalau anak sering di-bully oleh temannya, guru tidak merespon keluhannya atau lebih memihak pem-bully, anak juga bisa jadi mogok sekolah.

Jadi, selain memastikan anak siap sekolah, pastikan juga sekolah siap menerima anak.
Sudahkah anak dan sekolahnya siap memulai belajar-mengajar?

sumber: www.mommiesdaily.com


Penulis: Fitria Kirana (Kontributor Mommiesdaily.com, ibu 4 anak)

Thursday 29 August 2013

TATAP MATAKU, BUKAN GADGET-MU


Beberapa waktu lalu, saya mendengar gaung ‘gerakan’ digital detox yang bertujuan 
menambah kualitas relasi antar sesama manusia, juga merekoneksi manusia dengan sanubarinya sendiri. Di negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, bahkan telah diadakan semacam summer camp khusus untuk menjalankan digital detox.

Terkait dengan peran sebagai orangtua, Hani (salah satu pendiri Mommiesdaily.com), memasukkan digital detox sebagai salah satu resolusi parenting-nya.

Sementara dari kondisi yang saya rasakan sendiri, kehadiran gadget di tengah interaksi saya dengan anak, memang cenderung membuat saya kurang fokus dalam berkomunikasi dengannya. Perhatian saya terbagi antara mendengarkan celotehan anak, dan distraksi dari bunyi-bunyian yang keluar dari gadget. Dari situ, saya berusaha menerapkan “no gadget policy” guna mencapai waktu berkualitas bersama anak.

Saya ingat sebuah artikel di majalah Good Housekeeping yang pernah saya baca, berjudul “Antara Orangtua, Anak, dan Gadget,” yang ditulis oleh Maharani Indri. Artikel itu sangat menarik perhatian saya karena memaparkan apa yang terjadi di otak saat seseorang sedang bermain gadget. Otak akan berada dalam keadaan survival mode, di mana bagian otak yang cenderung aktif adalah batang otak, atau otak reptil.

Fungsi bagian otak ini, salah satunya, adalah mengontrol reaksi insting dalam keadaan bahaya atau terancam. Seperti alasan marah, terancam atau tidak nyaman ketika seseorang mendekati (sumber:http://netsains.net/2011/07/otak-dan-pembelajaran/). Respon dari insting ini akan berwujud fight and flight emotions, di mana wujud reaksi akan berupa menyerang (fight), atau bersikap tidak peduli (flee).

Yang membuat miris, artikel ini menyatakan hasil survei terhadap sekian ratus anak kelas 4 dan 5 SD, di mana 5 dari 10 anak mengatakan orangtua mudah marah kalau sedang memegang gadget. Ini menjadikan anak merasa takut untuk mengganggu orangtua. Sehingga lalu enggan untuk berinteraksi.

Saya kutip dari artikel tadi,

“Saat kondisi otak berada dalam survival mode, kita cenderung memandang semua orang sebagai musuh, terutama bila merasa terganggu, termasuk oleh anak kita sendiri.”

Padahal, dalam tatanan jangka panjang, kita bisa membayangkan jika anak merasa tidak nyaman berinteraksi dengan orangtua. Hubungan emosi antara anak dan orangtua akan menjadi sangat rapuh.

Psikolog Aric Sigman, juga telah mengingatkan para orangtua akan bahaya “passive parenting” dan “being neglect” (pengabaian jinak) yang disebabkan oleh ketergantungan orangtua terhadap gadget (sumber:http://www.telegraph.co.uk/women/mother-tongue/9280194/Mobile-addict-parents-guilty-of-child-neglect-warns-psychologist.html). Ia menyarankan agar televisi sama sekali tidak ‘disajikan’ kepada toddler, dan dibatasi penggunaannya untuk anak-anak yang lebih besar. Lebih lanjut, menurutnya, risiko bagi anak dari orang tua yang menjadikan teknologi digital sebagai ‘babysitter’ adalah, bahaya kesehatan seperti obesitas, tingginya kadar kolesterol dan tekanan darah, kurangnya konsentrasi, penurunan kemampuan dalam matematika dan membaca, juga gangguan tidur dan autisme.

Meskipun memang tidak mungkin untuk mengeliminasi secara menyeluruh kehadiran gadget dari kehidupan kita dan anak, tapi setidaknya kita dapat berusaha mengurangi dampak negatifnya terhadap anak-anak kita. Misalnya dengan cara:

1. Mengatur waktu penggunaan gadget oleh anak, dan diri kita sendiri.

2. Membatasi jenis aplikasi, maupun tontonan dan game yang dapat diakses oleh anak.

3. Memonitor penggunaan gadget dan alat elektronik lain oleh anak.

4. Mengatur waktu khusus untuk berinteraksi tanpa gadget bersama keluarga.

5. Membentuk komunikasi yang efektif dengan anak, dengan menunjukkan atensi sepenuhnya kepada anak, dan dengan menanyakan pendapatnya terhadap konten dan pengalaman yang ditemuinya dari tontonan, game, atau aplikasi internet.

Jadi, mari kita mulai meletakkan gadget saat bersama anak dan tatap matanya ketika berbicara 
Penulis: vanshe (Kontributor Mommiesdaily.com)
sumber: www.mommiesdaily.com



Saturday 24 August 2013

Promo Terbaru di September!


"Crystal Flower Collection Campaign"

Daftar Oriflame CUMA Rp 19.900, order 200 ribu dan dapatkan Dream Cream Gratis !!

WP1 100bp dan dapatkan Rose of Dreams Pouch senilai Rp 349.000,- GRATIS!
 
WP2 100bp dan dapatkan Rose of Dreams Parfume senilai Rp 449.000,- GRATIS!



WP3 100bp dan dapatkan Crystal Flower Necklace senilai Rp 529.000,- GRATIS!





Promo Sponsor:
Rekrut 2 orang yang lolos WP1 di bulan September, dapatkan Rose of Dreams Parfume + Crystal Flower Necklace + Earings!


Wowww dahsyat banget yaaa promo dari Oriflame, yuk jangan sia-siakan kesempatan ini.
Jujur... takjub dan salut dengan bisnisku ini. Setiap bulan selaluuu ada inovasi baru, baik dari segi promo, sistem, maupun fasilitas yg benar2 men-support membernya :)

Uda dikasih segudang fasilitas dan kemudahan seperti ini, sayang banget kalo ngga dimanfaatkan semaksimal mungkin, apalagi sekarang zamannya serba online. Penghasilan tambahan via online sudah bukan hal yang aneh lagi.

Buat kamu yg serius ingin menjemput impiannya via bisnis online yg kredibel, sistemnya jelas dan rewardnya mantap, hubungi saya.

Inbox for detail / pin 28C2E5F2 / WhatsApp 0818 6622 03

Tuesday 20 August 2013

Resep MPASI 8 bulan

Memasuki usia 8 bulan, menu olahan MPASI pun makin variatif. Teksturnya lebih kasar untuk melatih gusi dan merangsang pertumbuhan gigi bayi.

Berikut beberapa resep MPASI untuk si kecil :)


SUP KRIM KENTANG BROKOLI
Bahan:
2 buah kentang kupas dan potong dadu
2 buah wortel kupas dan iris sedang
50 gram daging sapi
1 blok kaldu sapi beku
ASIP/SUFOR
Brokoli
1 siung bawang putih geprek
1 sdt bawang bombay cincang
unsalted butter
extra virgin olive oil

Cara Membuat:
1. Masukkan kentang, wortel, daging, kaldu, bawang putih, bawang bombay, (sedikit unsalted butter) ke dalam tembikar takahi slow cooker.
2. Isi tembikar sampai 3/4 dengan air matang.
3. Tutup slow cooker dan nyalakan slow cooker
4. Kukus Brokoli selama 5- 10 menit dalam dandang.
5. Masak sampai 4 jam, kemudian masukan kentang, daging, wortel dan sedikit kuahnya ke dalam blender. Campur dengan brokoli kukus kemudian blender sampai halus. (kadang suka aku kasih 1 sdt extra virgin olive oil buat variasi)
6. Campur dengan sedikit ASIP/SUFOR kemudian taburi dengan peterseli cincang dan croutons


SUP TOMAT
Bahan:
2 bh tomat, cuci, kupas, blender halus, saring (sebelum diproses tomat sebaiknya direbus/siram dengan air panas dan dikupas kulitnya)
1 cangkir air matang
2 sdm daging ayam cincang
Daun bawang cincang halus
1 sdm oatmeal halus sebagai pengental

Cara membuat:
Masak ayam dengan 1 cangkir air matang dan daun bawang cincang
Setelah ayam matang, masukkan tomat dan oatmeal aduk2 hingga matang. Sajikan
Note: Oatmeal di grinder dahulu sampai halus (kalau rajin bisa diayak sebelum dipakai)


BUBUR NASI TOFU
Bahan:
25 gram beras
650 cc kaldu
25 gram daging ayam, cincang halus
30 gram tofu, potong kecil
30 gram wortel, parut halus
2 sendok makan unsalted butter

Cara membuat:
   1. Campur beras dengan kaldu, masak sambil sesekali diaduk hingga menjadi bubur.
   2. Masukkan ayam, masak hingga ayam matang. Masukkan tofu dan wortel, masak hingga wortel lunak. Tambahkan margarin, aduk terus. Angkat. Sajikan hangat.


SUP KRIM MAKARONI
Bahan:
2 sdm Macaroni elbow, rebus hingga lunak, hancurkan dengan garpu
1/2 sdt Butter (untuk merebus si macaroni biar ga lengket)
2 cube Kaldu ayam
Dada ayam (rebus, suwir-suwir/potong dadu)
Wortel serut halus
Oatmeal grinder halus (larutkan dengan sedikit air)
Keju

Cara Membuat:
masukan 2 cube kaldu ayam ke dalam panci, cairkan, masukan keju (masak dengan api kecil), kemudian masukan wortel, ayam, dan macaroni,
Masukan larutan Oatmeal, didihkan sampai mengental
Sajikan Hangat,,,,

Bisa ditambahkan Oregano


SUP LABU FANTASI
Resep untuk bayi 6-9 bulan ini penuh gizi untuk kesehatan mata, tulang, perkembangan otak, jantung, dan antibodi bayi. Sajikan menu ini sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi yang mulai makan makanan padat.
Bahan:
50 gram labu kuning, kukus, haluskan
15 gram kacang polong, cincang halus
1 sendok teh tepung terigu
25 gram daging ayam giling
1 sendok teh margarin
150 cc kaldu

Cara membuat:
   1. Lelehkan margarin dalam wajan kecil, masukkan tepung terigu.
   2. Tambahkan kaldu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga halus.
   3. Masukkan labu kuning, kacang polong, dan daging ayam. Rebus hingga matang dan kental. Angkat, sajikan hangat.


SUP KRIM JAGUNG DAGING GILING
Bahan:
Jagung pipih, di blender halus di buat menjadi jus
butter
Bawang bombang cincang halus
Daging giling
oatmeal di grinder halus larutkan dengan sedikit air
Keju (jika suka)

Cara Membuat:
Tumis Bawang bombay dengan butter hingga harus (tumis di dalam panci aja), kemudian masukan Jus jagung, dan daging giling
Masukan Larutan Oatmeal, masak hingga mengental

Bisa di tambahkan Keju dan Oregano jika suka


KENTANG AYAM SAUS BAYAM
Bahan:
1 buah kentang, potong-potong, kukus halus kan
Dada ayam, rebus, haluskan
100 ml kaldu ayam
Bayam, cincang halus
Keju parut

Cara Membuat:
Campur kentang + ayam, aduk rata, sisihkan
Masak air kaldu ayam, bayam dan keju, didihkan

Penyajian:
Cetak kentang dengan cookie Cutter (kali ini bentuk bunga), tata di piring,, sajikan dengan saus bayam
Note: saus bayam bisa dicampur ke dalam adonan kentang jika suka atau disajikan terpisah


HOMEMADE CHICKEN NUGGET KUKUS
Bahan:
100 gr oatmeal quick cooking (grinder)
100 gr ayam giling
1/2 buah wortel serut halus/potong kecil
Bayam secukupnya (cincang halus)
1 buah kuning telur
Keju parut
Bread crumb buat balur/oatmeal

Cara Membuat:
Campur semua bahan jadi satu, sisihkan
Ambil adonan, bentuk, atau bisa juga dicetak dengan Cookie Cutter
Balur Nugget ke dalam bread crumb/oatmeal, lakukan hingga bahan habis

Karena jadinya lumayan banyak, Nugget bisa disimpan dalam wadah trus simpan di freezer, kalo mau makan tinggal dikukus.


MAKARONI SAUS KEJU
Bahan:
2 sdm makaroni
1 ½ cangkir kaldu ayam
1 sdm keju parut
2 sdm Kabocha kuning parut
1 butir kuning telur, haluskan
Bawang bombay secukupnya, cincang halus

Cara membuat:
Masak makaroni dengan 1 cangkir kaldu ayam hingga matang, haluskan, sisihkan
Saus keju:
Tumis bawang bombay dengan 2 sdm kaldu ayam sampai layu dan wangi
Masukkan ½ cangkir kaldu ayam, kabocha kuning, dan keju, aduk rata dan masak hingga kental
Masukkan kuning telur, aduk rata, angkat
Sajikan makaroni saring dengan saus keju.


BROCCOLI IN CHEESE SAUCE - Homemade Baby Food
The good thing about it is that you can serve this meal to the family, with your favorite entree, and then chop the broccoli small enough to feed the baby too!  If you don't have cauliflower, use more broccoli and vice versa.

Ingredients:
1 1/2 cups chopped broccoli florets

Simple Cheese Sauce:
1 tablespoon unsalted butter
1 cup half-and-half (or whole milk)
5 tablespoons grated mild Cheddar cheese
1 tablespoon all-purpose flour

Steam the broccoli until fork tender.  Meanwhile, melt the butter in a saucepan over medium-low heat.  Stir in flour to form a paste.  Gradually stir in the milk and bring to a boil.  Simmer over low heat until thickened.  Stir in grated cheese until melted. Remove from heat. Add the cooked broccoli to blender and puree to a semi-smooth consistency.  Remove from blender.  Stir in cheese sauce and serve.  Freeze remaining portions for up to eight weeks.

For Toddlers:
For toddlers, serve the broccoli as a finger food and the cheese sauce for dipping!


PUDING ROTI APEL
Makanan selingan yang sangat mudah dibuat. Agar tidak bosan, ganti apel dengan buah lain yang disukai si kecil, seperti pisang atau pir. Untuk 6-9 bulan.
Bahan:
150 gram roti tawar tanpa kulit, potong dadu
100 gram apel, kupas dan iris dadu
600 cc susu
2 butir telur ayam
unsalted butter untuk mengoles.

Cara membuat:
   1. Kocok telur hingga kental.
   2. Rendam roti tawar dengan susu dalam mangkuk tahan panas.
   3. Masukkan potongan apel, dan telur yang sudah dikocok, aduk rata.
   4. Panggang dalam oven bersuhu 180º C selama 45 menit sampai matang.


FRUIT MUESLI
Kombinasi buah, oat, dan susu, menghasilkan rasa baru yang lezat untuk si Kecil. Untuk usia 6-9 bulan.
Bahan:
4 sendok makan oat instant.
2 sendok makan kismis, rendam air hangat, haluskan.
100 cc susu formula cair (2 sendok takar peres susu bubuk formula larutkan dalam 100cc air matang).
1 buah apel ukuran kecil, kupas, buang tengahnya, potong-potong.
1 buah pir ukuran kecil, kupas, buang tenganya, potong-potong.
250 cc air untuk merebus.

Cara membuat:
   1. Rebus apel dan pir dalam panci kecil tertutup selama 10 menit hingga buah lunak. Angkat, tiriskan dan haluskan. Sisihkan.
   2. Didihkan sisa air perebus buah, tambahkan oat lalu aduk hingga kental. Tambahkan kismis. Aduk rata, angkat.
   3. Tuang ke dalam mangkuk, tambahkan pure buah dan susu. Aduk rata. Sajikan.


JUS BUAH YOGURT
Anda bisa mulai mengenalkan yoghurt ke bayi sedikit demi sedikit. Caranya campurkan dengan buah agar rasa asam yoghurt tercampur dan bayi tidak kaget. Coba resep ini untuk selingan Makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi 6 – 9 bulan Anda.
Bahan:
50 gram pisang
50 gram apel
1 sendok makan yoghurt tawar

Cara membuat:
Haluskan pisang dan apel, campur dengan yoghurt. Aduk rata. Tuang ke mangkuk kecil, sajikan segar.


BISKUIT SUSU SAUS APEL
Bahan:
2 keping biskuit bayi rasa Original
40 ml susu formula atau ASI
1 buah pisang ambon, ambil dagingnya saja
50 gram apel merah manis, kupas dan kukus hingga lunak
1 jeruk baby diambil airnya

Cara membuat:
1. Rendam biskuit bayi dalam susu/ASI hingga lunak, sisihkan
2. Apel, pisang dan air jeruk diblender hingga halus
3. Campurkan saus buah2an tersebut dalam rendaman biskuit yang halus
4. Sajikan segera


Variasi resep Nasi Tim untuk MPASI

Dulu pas lagi rajin-rajinnya browsing resep MPASI, ternyata ketemu banyak resep nasi tim yang yummy!
Sambil nulis, terbitlah air liur. Hihihi. Selamat mencoba yaaa, dijamin suka! :)


NASI TIM AYAM
Bahan:
4 cangkir air
2 cangkir beras (lebih baik beras merah)
1 potong dada ayam tanpa tulang dan kulit

Cara Membuat:
Beras dicuci bersih dan ditim hingga matang.
Buang tulang, kulit dan lemak pada daging ayam, cuci bersih potong sedang.
Rebus ayam selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging berwarna putih). Angkat dan tiriskan. Simpan kaldunya.
Masukkan ayam dan kaldu secukupnya ke dalam blender, haluskan.
Tambahkan nasi tim, haluskan.
Sajikan dengan puree/sup sayuran.


NASI TIM BOLOGNAISE
Bahan Bolognise:
Daging cincang segar
Bawang Bombai cincang halus
1 cube Kaldu daging
1 buah tomat (potong-potong buang tengah, siram dengan air panas air bisa dengan mudah dikuliti. Haluskan)
Wortel serut halaus
Brokoli cincang halus

Cara Membuat:
Tumis bawang bombai dengan menggunakan butter hingga harum, kemudian masukan daging, matangkan daging dengan menambah sedikit air/kaldu
Masukan tomat yang telah di haluskan, wortel, brokoli, Masak hingga air susut

Sajikan dengan Nasi Tim, atau Bubur, atau bisa juga dengan Macaroni yang dihancurkan


NASI TIM BROKOLI-SAPI CINCANG
Bahan:
1 kuntum Brokoli, cincang halus
1 cube kaldu daging
butter
Bawang merah/putih
Daging Cincang

Cara Membuat:
Tumis bawang samapai harum, masukan daging, matangkan dengan menambahkan 1 cube kaldu daging, kemudian masukan brokoli, masak hingga matang dan air menyusut
Sajikan dengan Nasi Tim/Bubur


NASI TIM HATI AYAM-KABOCHA-BAYAM
Bahan:
Hati ayam
Kabocha
Bayam
200 ml kaldu ayam
Butter
Beras 2 sdm
sedikit jahe dikeprek

Cara Membuat:
Bubun masak si Nasi Tim Hati ayam ini menggunakan Mini Magic Jar, jadi ya cemplungin semua bahan, 1/2 Jam mateng deh

Note: Jahe di gunakan untuk menghilangkan amis dari si Hati ayam ini,, atau jika mau bisa dimasak terpisah

Resep MPASI 7 bulan

Berikut ini beberapa resep MPASI 7 bulan, hasil browsing :)
Beberapa diantaranya malah jadi favorit mama-papanya juga, bukan cuma si "baby". Wkwkwkwk.

Selamat mencoba!

 
PUREE AYAM
Bahan:
1 dada ayam tanpa kulit dan lemak
2 to 4 sdm air
ASI/susu formula

Cara Membuat:
Ayam dicuci bersih dan dipotong dadu. Kukus/rebus hingga matang (10-12 menit).
Haluskan dengan blender.
Tambahkan ASI/susu formula atau kaldu (air sisa rebus/kukusan) hingga kekentalan yang diinginkan.
Penyajian: sebagai makanan pemula disajikan sebagai makanan tunggal atau disajikan terpisah bersama bubur/puree kentang, jagung, ubi jalar, labu, atau sup/bubur/puree kacang merah dan kacang hijau.


PUREE HATI AYAM
Bahan:
1 pasang hati ayam
1 cangkir air atau kaldu ayam
ASI/susu formula

Cara Membuat:
Bersihkan hati ayam.
Rebus hati ayam dengan air atau kaldu ayam dengan api kecil.
Masukkan ke blender, haluskan.
Tambahkan ASI/susu formula sampai mencapai kekentalan yang diinginkan.
Sajikan dengan suhu ruangan.
Penyajian: sebagai makanan perkenalan disajikan tunggal, selanjutnya bisa dikombinasikan dengan puree daging/sayur/kentang/tempe/tahu dan nasi tim


PUREE UBI KAYU MANIS
Kupas ubi sesuai ukuran (dapat dipegang anak), kukus hinggal empuk, selagi panas taburi kayu manis (jangan terlalu banyak), ini bisa dimakan langsung atau dibuat puree, kalo dibikin puree tinggal dihaluskan + air sedikit


SUP KRIM AYAM DAN KENTANG
Bahan:
1/3 cangkir daging ayam tanpa tulang dan kulit yang sudah matang (dikukus/rebus) dan dipotong dadu
1/4 cangkir kentang rebus/kukus, potong dadu
1/4 cangkir air matang.
ASI/susu formula
Optional:
Cereal/tepung sereal bayi

Cara Membuat:
Masak daging ayam, kentang, dan air di atas api kecil selama 10 menit.
Masukkan sereal, aduk sampai matang.
Haluskan dalam blender, campurkan dengan ASI/susu formula hingga kekentalan yang diinginkan.


BUBUR AYAM TEMPE BUNCIS
Bahan:
3 sdm beras organik pandan wangi
50 gram daging ayam kampung giling (beli di Ranch Market atau Foodhall)
1 buah tempe bentuk segitiga (iris tipis, cincang kasar)
5 buncis (disiangi dan iris tipis kemudian kukus)
1 siung bawang putih (geprek, cincang kasar)
1 sdm bawang bombay (cincang kasar)
1 lbr daun salam
1 blok kaldu ayam

Cara Membuat:
1. Masukkan beras ke dalam tembikar slow cooker, dan cuci sampai bersih.
2. Masukkan ayam, tempe, bawang putih, bawang bombay, daun salam ke dalam tembikar.
3. Isi tembikar dengan air matang sampai 3/4 tembikar.
4. Tutup slow cooker dan nyalakan slow cooker.
5. Biasanya akan matang setelah 4 jam kemudian, atau begitu cek pagi harinya, segera masukkan buncis yang sudah dikukus dan tambahkan sedikit air. Tunggu sebentar sampai airnya menyerap dan bubur pun matang dan siap disantap.


PUREE TAHU SUTRA
Bahan
½ potong tahu sutra, kukus, haluskan/blender

cara membuat:
Penyajian bisa dengan bubur havermut/beras merah/beras putih atau dengan saus buah2an dicampur dengan sayur2an.


PUREE KENTANG + ZUCCHINI
Bahan :
2 buah zucchini ukuran sedang, kupas, buang bijinya lalu potong-potong
2 buah kentang ukuran sedang, kupas, potong-potong
ASI/Susu Formula

Cara Membuat
Kukus zucchini dan kentang masing-masing sampai lunak.
Haluskan kedua bahan, tambahkan ASI/Susu Formula untuk mengencerkan


BUBUR TAHU KABUCHA KUNING
Bahan:
2 sdm beras merah
150 ml kaldu ayam
½ potong tahu sutra
kabocha kuning 25 gr/secukupnya (porsi bayi)

Cara membuat:
Masak beras merah dengan kaldu ayam hingga matang, sisihkan
Kukus tahu sutra, kukus kabocha kuning
Haluskan tahu sutra kukus dengan kabocha kuning
Sajikan dengan bubur sebagai lauk


BANANA KADO
Pisang dan avokad selain kaya gizi, juga cocok untuk diberikan pada bayi 6-9 bulan, di awal pemberian makanan padat pendamping ASI.
Bahan
   1. 100 gram (½  bagian) avokad, keruk daging buahnya.
   2. 1 buah pisang ambon matang ukuran kecil, kupas, potong kecil.
   3. 100 cc susu formula (3 sendok takar peres susu formula dilarutkan dalam 100 cc air matang).

Cara Membuat
   1. Haluskan avokad bersama pisang dan susu.
   2. Tuang ke dalam mangkuk kecil, sajikan. Bila terlalu pekat, atur kekentalannya dengan menambahkan susu formula cair.


BUBUR OATMEAL SAUS PISANG
Bahan :
150 ml air matang
2 sdm peres (25 g) havermut
120 ml ASI atau susu formula
50 g pisang ambon
2 sdm air jeruk manis

Cara membuat :
Rebus air hingga mendidih. Masukkan havermut, masak sampai menjadi bubur. Angkat, tuang ke dalam mangkuk, biarkan sampai agak dingin.
Tuangi ASI/susu formula, aduk rata.
Kerok daging pisang dengan menggunakan sendok, campurkan dengan air jeruk manis. Aduk rata.
Tuang saus pisang di atas bubur. Sajikan segera.


MASHED POTATOES - Homemade Baby Food
You can add all kinds of things to mashed potatoes such as:
    * Green beans
    * Corn
    * Sweet Potatoes
    * Broccoli
    * Beef
    * Chicken
    * Cheese
    * Bacon
    * Green Onion
    * and the list goes on!

Here is a recipe for potatoes from scratch:
1 cup potato, peeled and chopped
1/2 tablespoon melted butter
Directions:
Add potatoes to boiling water. Cook until tender. Transfer to blender or food processor and puree. Add and melted butter and stir. Serve.


FISH W/ VEGGIES - Homemade Baby Food
1 fillet of any cooked white fish
2 tbsp milk (you can use breast milk or formula)
1 tbsp cooked peas, mashed
1 tbsp cooked carrots, mashed
1 tbsp cooked sweet potato, mashed
1 tbsp unsalted butter (melted) or olive oil

Simply place all ingredients in a blender and puree until creamy.


PARMESAN ASPARAGUS PUREE - Homemade Baby Food
Here is a tasty asparagus recipe for your baby. The butter and garlic really boosts the nutritional value of this vegetable and provides the fatty acids needed to promote healthy brain development.

Ingredients:
6 fresh aparagus spears, trimmed
1 tablespoon unsalted butter, melted
1/4 grated fresh parmesan cheese
cooled boiled water

Directions:
Place asparagus in a baking dish and drizzle with butter. Add parmesan cheese. Bake asparagus at 400 degrees for 20 minutes or until tender. Remove from oven and cut spears so that they fit into your food mill or food processor. Puree while adding water until desired consistency is reached.


BUTTERNUT SQUASH ‘ICE CREAM’ - Homemade Baby Food
4 oz (1/2 cup) butternut squash puree (made from roasted butternut squash for sweetness)
drop of vanilla extract

Stir the vanilla into the puree, then place in the freezer.
Just as the squash is on the point of freezing, stir it thoroughly and serve!

Your little one will never know that this surprisingly delicious treat is contributing to his daily quota of veggies!



Resep KALDU

Nahhhh berikut ini resep cara bikin beberapa varian kaldu untuk masakan / MPASI si kecil.
Bahan-bahan yang digunakan alami, dan no gula-garam ya :)

KALDU AYAM
Bahan:
1 ekor ayam kampung Utuh (berikut tulang, ceker, daging dan kulitnya)
1 liter Air
1 batang daun bawang
1 batang seledri
1/2 bawang Bombay
2 buah bawang putih geprek
2 lbr Daun Salam

Cara Membuat:
1. Masukkan ke dalam wajan seluruh bahan-bahannya. Kemudian panaskan wajan.
2. Tunggu sampai air mendidih, kemudian kecilkan api, angkat lemak-lemak yang mengapung di panci dan tunggu sampai air berkurang sampai menjadi 3/4 dari jumlah semula.
3. Jika air kaldu sudah berkurang menjadi 3/4 dari jumlah semula. Matikan api dan saring air kaldu.
4. Diamkan sampai air kaldu suhunya sama seperti suhu ruangan kemudian perhatikan jika ada lemak mengapung, angkat dan sisihkan.
5. Kemudian masukkan ke dalam lemari es bawah sampai dingin. Jika sudah dingin, bersihkan lemak yang mengapung, kemudian kaldu siap dimasukkan ke dalam baby cubes dan selanjutnya bisa langsung masuk ke dalam freezer. :)

Untuk 1 ekor ayam kampung ( +- 700 gram ) biasanya menghasilkan 8-10 kaldu ayam beku (ukuran baby cubes penuh).


KALDU IKAN
Bahan:
    * Tulang ikan kakap
    * 2 lt air
    * 1 buku jahe diiris/digeprek
    * 2 rumpun daun bawang
    * 1 rumpun seledri

Cara membuat:
    * Masukkan tulang ikan dan air ke dalam panci
    * Masak dengan api besar sampai mendidih
    * Kecilkan api, masukkan jahe, daun bawang dan seledri
    * Masak selama 2 jam
    * Matikan api dan biarkan kaldu dingin
    * Saring dan masukkan ke dalam kotak es batu kecil-kecil. Simpan di lemari pembeku
    * Gunakan seperlunya saat membuat sop, dll


KALDU SAPI
Bahan:
1 kg tulang sapi
1 liter air
2 buah bawang merah iris halus
2 siung bawang putih iris halus
½ ruas jahe memarkan
2 lembar daun salam
¼ sendok the garam

Cara membuat:
Sama seperti cara membuat kaldu campuran resep MPASI lainnya, untuk membuat kaldu sapi kita cukup mencampurkan semua bahan dalam wadah dan kemudian merebusnya selama 30 menit. Setelah itu saring seluruh bahan dan ambil kaldu sapi yang dapat digunakan sebagai campuran resep MPASI.