Sunday 17 February 2013

Turning Point...

Di penghujung tahun 2012 lalu, saya dikejutkan dengan berita dukacita yang sangat menyesakkan, salah seorang teman kerja saya meninggal dunia, almh. mba Ika Puji Asmara (RIP mba...).

Shock... Tidak percaya... Dulu sewaktu saya masih kerja, Mba Ika merupakan sosok wanita tangguh yang tidak pernah mengeluh, pekerja keras, penyayang, sehat bugar, ceria, aktif dan bersemangat. Betapa kagetnya mendengar berita mba Ika yang begitu dini meninggalkan kita semua.

Beberapa hari setelahnya, saya terus berpikir, merenung dan menyesal...
Mengapa saya tidak lebih sering menyapa mba Ika?
Mengapa saya tidak menyempatkan diri untuk sekedar SMS / menyapa di FB?
Mengapa saya tidak terus menjalin silaturahmi?
Dst...


Saya berpikir kembali.. Bagaimana bila usia saya juga tidak panjang? 
Apakah saya sudah siap meninggalkan dunia ini, meninggalkan orang-orang yang saya cintai...
Apa sebenarnya tujuan hidup saya? Sudahkah saya berguna bagi orang lain? 
Apakah saya sudah cukup bersedekah dan memberi manfaat bagi orang lain?

Apa sebenarnya impian saya?

Esoknya ketika saya membuka FB, saya melihat salah satu kenalan yang menjalankan d'BCN.
Jujur saya penasaran dengan pencapaiannya dan dengan status-status positifnya di FB. Dahulu saya pernah menengok FB beliau, tapi sampai disitu saja. Titik. Saya masih terlalu sombong untuk menggali lebih dalam mengenai bisnis tersebut (yang saya sudah tahu bahwa itu adalah MLM).

Pendek cerita, akhirnya saya kontak beliau dan mencari tahu tentang bisnis ini. 
Saya segera lakukan, karena berita duka beberapa hari sebelumnya menyadarkan saya bahwa waktu kita tidak banyak di dunia ini.

Mungkin ini jawaban Tuhan.
Mungkin ini jembatan menuju impian saya membahagiakan keluarga dan orang tua.
Mungkin disini saya bisa memberi manfaat dan pembuka rezeki bagi orang lain.
Aminnn...

Dan saya bisa mengatakan dengan yakin sekarang, bahwa IYA. Itu jawabannya.

Disini saya bisa sukses dengan mensukseskan orang lain.
Saya berpenghasilan sekaligus menabur manfaat bagi orang lain.
Semakin mendalam saya belajar dan berpraktek dalam bisnis ini, semakin yakin bahwa saya mampu mencapai itu semua bersama rekan-rekan yang juga bersemangat menjemput impian mereka.
Terharu, berbagi cerita bersama rekan-rekan mengenai impiannya, dan sekarang kami mantap kesana.


Rencana Tuhan hanya Ia yang tahu.
Kita hanya bisa berserah diri dan berusaha yang terbaik sewaktu hidup, sehingga bila tiba waktunya... mudah-mudahan kita sudah siap.
Yang bisa kita lakukan sekarang adalah evaluasi kembali apa sebenarnya yang ingin dilakukan dalam hidup ini? Mau diisi apa perjalanan hidup kita?
Maknailah yang terbaik dalam hidup yang singkat ini.

www.jemputimpian.com


No comments:

Post a Comment